Jumat, 30 Mei 2008

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT

Customer Relationship Management (CRM), yaitu suatu metodologi, perangkat lunak atau bisa juga dengan memanfaatkan internet dimana sebuah perusahaan bisa mengatur daftar pelanggannya dengan cara yang ter-organisasi. CRM melingkupi semua proses bisnis mulai dari penjualan, pemasaran dan jasa atau service yang berhubungan langsung dengan pelanggan.

Teknologi memungkinkan cara yang canggih, dengan adanya hubungan elektronik ke pelanggan, perusahaan dapat meraih penjualan tambahan dari basis pelanggan yang sudah ada. Customer Relationship Management (CRM) dan data mining systems memudahkan perusahaan menentukan target pelanggan tidak sekedar dari sekelompok pelanggan yang mempunyai pola konsumsi yang sama namun lebih sempit lagi hingga pola per individu pelanggan. Targeted email, sebagai contoh, jauh lebih efektif dibandingkan broadcast email. Perusahaan semacam Amazon.com melakukan taktik yang bagus sekali dengan menawarkan produk lainnya berdasarkan produk terakhir yang dibeli pelanggan. Dalam dunia B2B, sekali usaha dan biaya dikeluarkan untuk hubungan elektronik perusahaan, kenyamanan dan efisiensi dalam melakukan kerjasama bisnis akan meningkatkan penjualan dan sulit untuk beralih ke pesaing lain.

(Customer Relationship Management) memperhatikan pendekatan perusahaan yang bertujuan untuk mengerti dan mempengaruhi perilaku customer melalui komunikasi yang berarti dalam rangka untuk meningkatkan akusisi konsumen, mempertahankan konsumen, kesetiaan konsument, dan profitabilitas yang didapatkan dari konsumen. Implementasi dari pendekatan CRM dalam perusahaan melibatkan kreasi dari system informasi disebut system CRM. Elemen inti dari system CRM adalah database yag berisi data tentang karakteristik konsumen, data tentang kontak perusahaan-pelanggan, data tentang cara pelanggan merespon terhadap tawaran perusahaan sebelumnya, dan data tentang sejarah pembelian produk perusahaan oleh pelanggan.

Meluasnya lahan untuk pasar online, maka tantangan untuk para pengusaha bisnis online akan semakin besar begitu juga dengan kebutuhan akan kemampuan CRM yang baik. Hal itu disebabakan oleh, penjual online berkembang lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan para pembeli online. Selain itu kompetisi juga bertambah keras, dan perusahaan yang memiliki sistem CRM yang baik cenderung memiliki pendapatan yang lebih banyak dan penjualan yang tinggi. Pebisnis online menghadapi tantangan yang lebih besar dari perkiraan mereka. Bisnis online secara tradisional dioptimasikan untuk mendapatkan pembeli baru, meningkatkan jumlah transaksi dan memaksimalkan servis sendiri. Sementara itu, membuat hubungan dengan konsumen termasuk melawan arus dari proses pemasaran dan pembelian secara online yang terjadi sekarang ini.

Pemilik suatu bisnis online berkomitmen untuk beralih ke hubungan yang baik dengan konsumen, maka langkah selanjutnya adalah membuat organisasi yang berpusat pada konsumen. Empat langkah yang digunakan dalam menyediakan dasar yang kuat untuk memprakarsainya adalah sebagai berikut:
Langkah 1. Fokus kepada konsumen
Konsumen adalah asset yang paling berharga dan penting dalam bisnis online. Setiap bisnis bergantung kepada konsumennya, tetapi tidak semua pemilik bisnis tersebut yang member cukup perhatian kepada konsumennya. Untuk memaksimalkan pengembalian investasi, semua aspek dari asset ini harus diobservasi secara keseluruhan. Strategi yang dapat diterapkan antara lain, mengidentifikasi dan focus pada konsumen yang paling bernilai, mengerti kesetiaan dari konsumen tertentu, mengerti apa yang konsumen ekspektasikan kepada perusahaan dan mengetahui pengalaman konsumen terhadap competitor. Banyak perusahaan yang berfokus pada menggaet konsumen baru. Padahal hal tersebut belum tentu mendatangkan kesuksesan, khususnya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan konsumen cukup besar. Kesuksesan jangka panjang bergantung pada promosi online untuk menawarkan kepada konsumen lama agar tetap setia dengan cara-cara tertentu. Penjual butuh untuk berkomunikasi dengan konsumen yang ada lewat layanan email, tawaran khusus dan metode lainnya agar menjaga hubungan dengan konsumen.
Langkah 2. Branding
Konsumen mencari perusahaan yang mereka dapat identifikasi, membuat mereka merasa baik, mereka kenali dan dapat membuat mereka bangga untuk merekomendasikan kepada teman mereka. Sebuah brand perusahaan dapat menolong untuk menciptakan identitas yang dapat dengan mudah dikenali konsumen. Sebuah brand haruslah secara konsisten memperkuat hubungan dengan konsumen. Konsumen mengekspektasikan untuk mendapatkan sentuhan yang baik dengan suatu brand. Poin tersebut termasuk website, tempat penjualan online, penawaran lewat email, informasi dan aktivitas sosial.
Langkah 3. Kompetensi
Pelaksanaan dilakukan dari atas ke bawah dan membutuhkan komitmen yang baik sejalan dengan keterlibatan untuk membuat sebuah organisasi dengan focus pada konsumen dan brand. Semua pekerja haruslah diatur dengan strategi perusahaan untuk memaksimalkan kapasitas dan keuntungan untuk membuat hubungan dengan konsumen.
Langkah 4. Teknologi
Tujuan terbaik untuk suatu komitmen tidak akan menghasilkan hasil tanpa adanya dasar informasi dan teknologi yang cukup untuk mengatur informasi konsumen, interaksi dan nilai. Perusahaan harus memberikan wewenang kepada konsumen untuk melihat keseluruhan organisasi secara bebas. Pembiayaan untuk peningkatan teknologi merupakan suatu persoalan, karena biasanya biaya untuk IT sangat ditekan. Tetapi teknologi tetap dibutuhkan ketika permintaan dari konsumen berkembang. CRM itu sendiri bukanlah konsep baru, tetapi untuk kebanyakan bisnis kecil dan menengah, hal ini sangat diharapkan untuk dikurangi biayanya. Dengan mengikuti keempat langkah diatas, para pebisinis online dapat mengerti bagaimana melayani konsumen dengan lebih baik dan juga lebih sukses pada bisnis e-commerce yang sekarang ini berkembang secara cepat.

Organizational Challenges in Implementing CRM
CRM menawarkan berbagai kemudahan, kebutuhan akan laporan. Mengimplementasikan kebutuhan CRM di dalam sebuah suhu yang tinggi akan politik, budaya dan perubahan organisasi. Politik resistance arise karena CRM secara umum memotong secara pararel di lingkungan autonomous (swantara) bisnis atau ada beberapa fungsi bisnis bukanlah merupakan kebutuhan perusahaan dengan lainnya. Apa yang dilakukan sebelum melakukan CRM program, data mula-mula digunakan oleh satu unit tetapi bisa digunakan oleh unit lainnya pula.

Organisasi yang menawarkan CRM sebelum terjadinya keuntungan tetapi secara keseluruhan harus benar-benar sehat. Suatu organisasi memiliki beberapa issue harus dapat di tangani di dalam mengimplementasikan CRM :
· CRM harus dapat mengurangkan bisnis secara individual melakukan kontribusi, yang tentunya dapat meningkatkan benefit bagi perusahaan.
· CRM membutuhkan pembuatan transisi secara hati-hati dari infrastruktur kea rah terhubungnya infrastruktur
· Organisasi-organisasi dengan pengoprasian global harus mengatur interaksi perbedaan bahasa, time zone, mata uang dan lingkungan secara umum. Ini adalah lingkungannya, menjalankan secara konsisten, service pelanggan secara customized dan sulitnya lagi menggunakan teknologi yang tradisional.

DAFTAR PUSTAKA
http://anakbinus.blogsome.com
http://www.intikamedia.com
http://themoviebugs.wordpress.com

Tidak ada komentar: